10 September 2010

Senyum Kecut Hari Kemenangan

Berbondong, berarak, gedung pertokoan yang dituju.

Berlomba tak ingin kalah gengsi dengan tetangga di kota dan di desa.

Pada 20 40 50 70 mata tertuju, pasangan pengantin baru tak punya bayi tak peduli, walau hanya popok tetap dibeli. Kaus tak muat senang hati dibawa pulang, sisa ekspor katanya demi bergaya pada tetangga kota dan desa.

Harus pulang dengan kantung plastik bagus dan wangi khas swalayan, belasan jumlahnya sebelum bedug dan takbir bergema.

Kue ditoples hanya berasa sagu laku ratusan ribu, sedikit berrasa mungkin dengan sedikit gula.