Tubuhku yang
ringkih digenggam Hamlet. Tak bergerak. Dikasur reyot. Aku bukan pelikan
penjelajah. Hanya tawanan idealita.
Sepi ini mulai
membuat takut. Leher lilin sudah semakin pendek. Apinya hendak padam. Sehingga
yang paling terang adalah gelap.
Nadiku menyempit.
Darahku terserat. Tanganku mulai bergetar. Terdengar benturan tembaga keras.
Seperti rantai yang terlepas.