Ada suatu masa ketika hutan-hutan Inggris adalah tanah biasa. Para petani yang setengah kelaparan pasti berpikir sangat lah tidak masuk akal. Ribuan mil persegi, hutan dijaga ketat sebagai daerah perburuan raja. Padahal raja tidak mengolah sedikitpun daerah tersebut. Akhirnya para petani mulai merasa semakin benci pada kondisi mereka. Kebencian pun akhirnya meledak pada dalam revolusi petani tahun 1381. Sekitar tahun itulah muncul seorang pahlawan yang sangat terkenal.
Robin Hood, seorang pahlawan terkenal dari tanah Inggris. Namun seperti Raja Arthur, ke-eksistensian-nya diragukan dalam sejarah modern. Banyak versi tentang keberadaannya. Seorang penulis dongeng menarik kesimpulan kalau ternyata Robin Hood adalah seorang Dewa Celt. Adapula yang menyebutnya Robin of The Hood, setan bertanduk dalam perayaan festival sihir kuno. Namun banyak pula yang meyakini bahwa ia adalah pria sungguhan, dan sebagaimana yang dinyatakan dalam balada bahwa Robin menjarah rusa-rusa Raja di hutan Sherwood dan berselisih berlarut dengan Sheriff Nottingham.
Indonesia pun punya pahlawan serupa. Namanya Pitung, berasal dari tanah Betawi. Seorang pendekar silat sakti mandraguna. Menjarah dari orang-orang kaya, lalu memberikan hasil nya kepada rakyat jelata. Menurut drama di televisi, ia kebal terhadap peluru. Kompeni mengejarnya, menembaknya tetapi tidak pernah berhasil. Sampai peluru emas disarangkan ke tubuhnya, dan Pitung pun kehilangan nyawa. Menurut sejarahwan, Pitung hanya lah mitos. Tetapi menurut orang Betawi, Pitung itu adalah sosok nyata, dan menjadi pahlawan sepanjang masa. Begitu banyak balada tentang dirinya, sampai-sampai ada situs pemakamannya.
Banyak outlaw heroes di seluruh dunia, dan hampir setiap negara pasti ada kisahnya. Pahlawan eksis-less ini diragukan keberadaannya. Antara mitos dan nyata. Buku sejarah di Sekolah Dasar tidak pernah mencatat namanya. Nama mereka lebih banyak tercatat di buku-buku sastra. Si Pitung jelas kalah tenar dengan Wali Songo. Namanya yang tercatat di buku sastra membuat sebuah pernyataan yang sangat halus, kalau ternyata si Pitung ini adalah hanyalah dongeng atau mitos, sama seperti Robin Hood. Sedangkan Wali Songo yang tercatat namanya di buku sejarah lebih berkesan manusia yang otentik nyata, beserta cerita kebaikan-kebaikannya.
Robin Hood dan Pitung hidup dalam kondisi yang sama. Dimana kekuatan besar sedang menekan rakyat kecil. Dimana tidak ada hukum yang melindungi rakyat kecil. Dan dimana rakyat mencoba memimpikan tentang seseorang yang berani melawan semuanya. Akhirnya munculah mereka, pahlawan eksis-less dengan modus operandi yang sama. Mencuri harta si kaya lalu diberikan kepada si miskin. Hingga keberadannya menjadi mitos, entah karena imajinasi rakyat sehingga menciptakan tokoh fiksi yang berani melawan kekuasaan yang timpang. Atau sebenarnya mereka memang nyata tetapi di-mitos-kan, karena apabila mereka di tulis dalam buku sejarah, dikhawatirkan anak SD akan terkesan karena hal seperti itu ternyata pernah terjadi, sehingga pikirnya tidak mustahil untuk mencontoh ketika dewasa nanti, mencuri harta si kaya lalu di berikan pada si miskin. Sehingga diputuskan kalau itu hanya mitos. Mitos itu adalah dongeng. Dongeng itu adalah tidak nyata. "Tidak nyata" itu tidak bisa digunakan pada kenyataan. Pada akhirnya hanya menjadi mimpi.
Mencuri harta dari si kaya lalu diberikan kepada si miskin. Mungkin mereka adalah majas personafikasi dari kata "pajak". Robin Hood dan Pitung, contoh pajak. Mencuri dari si kaya untuk si miskin. Namun Robin Hood dan Pitung berhasil karena mereka mitos, tidak eksis, dan outlaw horoes. Sedangkan pajak adalah sangat eksis, absolute defacto dejure, inlaw heroes, namun kerjanya terlihat kebalikan, mencuri dari si miskin untuk si kaya. Sepertinya si pajak harus dibuat menjadi mitos terlebih dahulu, tidak eksis dan tentunya harus outlaw apabila ingin mencontoh Robin Hood dan Si Pitung dengan baik. Tak apalah mencuri dan menjarah seperti mereka. Not paid for his working methods but for his vision.
Atau mungkin nanti, apabila negara kita ini sudah dalam depresi akut, kita bersama-sama menciptakan sosok outlaw heroes versi baru. Silahkan mengirimankan konsep pahlawan eksis-less kalian ke Blog ini. Tidak dikenakan biaya. Trima kasih.
Indonesia pun punya pahlawan serupa. Namanya Pitung, berasal dari tanah Betawi. Seorang pendekar silat sakti mandraguna. Menjarah dari orang-orang kaya, lalu memberikan hasil nya kepada rakyat jelata. Menurut drama di televisi, ia kebal terhadap peluru. Kompeni mengejarnya, menembaknya tetapi tidak pernah berhasil. Sampai peluru emas disarangkan ke tubuhnya, dan Pitung pun kehilangan nyawa. Menurut sejarahwan, Pitung hanya lah mitos. Tetapi menurut orang Betawi, Pitung itu adalah sosok nyata, dan menjadi pahlawan sepanjang masa. Begitu banyak balada tentang dirinya, sampai-sampai ada situs pemakamannya.
Banyak outlaw heroes di seluruh dunia, dan hampir setiap negara pasti ada kisahnya. Pahlawan eksis-less ini diragukan keberadaannya. Antara mitos dan nyata. Buku sejarah di Sekolah Dasar tidak pernah mencatat namanya. Nama mereka lebih banyak tercatat di buku-buku sastra. Si Pitung jelas kalah tenar dengan Wali Songo. Namanya yang tercatat di buku sastra membuat sebuah pernyataan yang sangat halus, kalau ternyata si Pitung ini adalah hanyalah dongeng atau mitos, sama seperti Robin Hood. Sedangkan Wali Songo yang tercatat namanya di buku sejarah lebih berkesan manusia yang otentik nyata, beserta cerita kebaikan-kebaikannya.
Robin Hood dan Pitung hidup dalam kondisi yang sama. Dimana kekuatan besar sedang menekan rakyat kecil. Dimana tidak ada hukum yang melindungi rakyat kecil. Dan dimana rakyat mencoba memimpikan tentang seseorang yang berani melawan semuanya. Akhirnya munculah mereka, pahlawan eksis-less dengan modus operandi yang sama. Mencuri harta si kaya lalu diberikan kepada si miskin. Hingga keberadannya menjadi mitos, entah karena imajinasi rakyat sehingga menciptakan tokoh fiksi yang berani melawan kekuasaan yang timpang. Atau sebenarnya mereka memang nyata tetapi di-mitos-kan, karena apabila mereka di tulis dalam buku sejarah, dikhawatirkan anak SD akan terkesan karena hal seperti itu ternyata pernah terjadi, sehingga pikirnya tidak mustahil untuk mencontoh ketika dewasa nanti, mencuri harta si kaya lalu di berikan pada si miskin. Sehingga diputuskan kalau itu hanya mitos. Mitos itu adalah dongeng. Dongeng itu adalah tidak nyata. "Tidak nyata" itu tidak bisa digunakan pada kenyataan. Pada akhirnya hanya menjadi mimpi.
Mencuri harta dari si kaya lalu diberikan kepada si miskin. Mungkin mereka adalah majas personafikasi dari kata "pajak". Robin Hood dan Pitung, contoh pajak. Mencuri dari si kaya untuk si miskin. Namun Robin Hood dan Pitung berhasil karena mereka mitos, tidak eksis, dan outlaw horoes. Sedangkan pajak adalah sangat eksis, absolute defacto dejure, inlaw heroes, namun kerjanya terlihat kebalikan, mencuri dari si miskin untuk si kaya. Sepertinya si pajak harus dibuat menjadi mitos terlebih dahulu, tidak eksis dan tentunya harus outlaw apabila ingin mencontoh Robin Hood dan Si Pitung dengan baik. Tak apalah mencuri dan menjarah seperti mereka. Not paid for his working methods but for his vision.
Atau mungkin nanti, apabila negara kita ini sudah dalam depresi akut, kita bersama-sama menciptakan sosok outlaw heroes versi baru. Silahkan mengirimankan konsep pahlawan eksis-less kalian ke Blog ini. Tidak dikenakan biaya. Trima kasih.
.....
Oleh : Boimin
Oleh : Boimin
8 komentar:
pahlawan Perkasa.. pahlawan eksis tanpa less
uhuyyyy.. hahaha
robin hood bagi saya adalah antitesis dari pajak, begitupula si pitung, terimakasih mas bima telah mengingatkan saya akan adanya urban legend seperti itu, outlaw rule!!
mas plantang plenteng, mas boim, mba jani..
ada jg dulu yg suka berontak soal pajak. kelakuan orang2nya katanya juga aneh2. tapi dlu kita susah nemuin jejak sejarahnya di google.
Orang-orang Suku Samin! hahahaa.
oiya, mas bayu juga! sampe lupa..
hahahah salah suku kegemaran saya di era kolonial!
Ohh, suku samin yang down syndrome ya
Pitung benar-benar pernah ada
Pitung memang legendaris, komentar juga ya di blog saya www.goocap.com
Posting Komentar