4 April 2010

Untuk "Orang Tua"

"Saya melakukan perjanjian dengan semua pengorbanan anda,
dan semua keuntungan di pihak saya,
saya akan menjaga perjanjian itu sejauh saya suka,
dan anda akan menepatinya sejauh saya suka"


Cerita dari gambar tersebut adalah, ada seorang bapak yang ingin menawar seorang pemuda yang sedang berjalan santai di tepian kota. Sang pemuda terlonjak sambil memegangi anu-nya lalu berkata. "Maaf saya bukan pria pelacur, lagi pula saya benci pria berkumis."

Maaf, tapi sebenarnya bukan itu maksud dari gambar yang saya buat. Saya hanya menggambarkan secara hiperbola tentang keadaan segelintir orang di beberapa kota, termasuk saya. Keadaannya seperti pasca perang. Pihak yang menang memiliki hak untuk membunuh pihak yang kalah dan yang kalah dapat menyelamatkan hidupnya dengan menjual kemerdekaannya. Dan sialnya, kita lah yang berada pada posisi yang kalah. Yah, kita tidak sampai menjual kemerdekaan diri kita sih, tapi ya mirip seperti itulah. Contohnya saya dan beberpa teman saya, kuliah susah dan mahal hanya untuk menjadi seorang pekerja tanpa kenal waktu dengan upah minimum. Tak pelak, kita seperti budak yang kalah perang. Sungguh kasian kita.

Maaf sekali lagi jikalau saya sok tau, tapi tulisan ini 100% bukan untuk memprotes masalah kondisi perbudakaan modern. Tulisan ini hanya memperotes kenaikan harga anggur merah yang menyulitkan untuk dikonsumsi oleh budak-budak trendy, yang kalah entah dari perang macam apa. Semoga tulisan ini dibaca oleh bapak Presiden dan diturunkan harganya dalam waktu dekat. Amin.

.....

Oleh : Boimin

3 komentar:

Pemuda Plantang Plenteng mengatakan...

ihhh ihhh ihhh
ini mah, sangat saya sekali nih nguli2 begini.
kalo dibilang budak kok ya saya belum sampai setuju sih. tapi tulisan2 macam ini harusnya memang saya yang mengeluarkan sebenernya :P

gambar - gambar ilustrasinya asik2 im,
sopo sing bikinin?


And with sliderule and stopwatch our pride they have robbed
-Worker's Song by Dropkick Murphys

Boim mengatakan...

Eh eh, ada kamyu.. haha

Iya nih, mang maksud eike budak disini cuman gambaran hiperbola doang. Gak berarti ngejual harga diri juga macam budak2 romawi. Mungkin bahasa kerennya proletarian kali ya bang. hahaha..sotoy ya eike. Ya, emang nih abang lebih cocok buat nulis ini, tapi ini emang terinspirasi dari abang sebenernya. hahaha. Ampun bang.. tapi mudah2an bentar lagi saya dan beberapa teman bakal turun ke industri yang sama macam abang kok.. amin dah. Sedih bang eike, nganggur gini.. udah ah.. mo nangis rasanya.

Ini gambar eike bang.. harga nya 5 miliar. boleh klo mau beli.


In this dusty city with all the gods on the hill,
will not one of them help us?
today i took food from the hand of a starving child
-Two Collide by Inspiral Carpets (workerless song) hahaha

grace my sitorus mengatakan...

ini gue share link undang2 kenaikan tarif cukai alkohol *kerjaan gue bikin gue jd nyari undang2* hahaha

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2010/62~PMK.011~2010Per.HTM

Posting Komentar