18 April 2011

Dongeng Pembunuhan

“Pah”


“Ya”


“Di dapur ada tikus”


“Ohh..iya nak”


“Terus gimana?”


“Gimana apanya”


“Ya tikusnya, pah”


“Biarin ajalah. Mungkin dia cari makan, namanya juga makhluk hidup”


Si anak perempuan diam. Memendam kesal dan menggerutu. Ia tahu bahwa tikus itu jorok dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.


11 Februari 2011

Guru Ragu

Krrrrrrriiiiiiiingggggggg…. Krrrrrrriiiiiiiingggggggg…. Krrrrrrriiiiiiiingggggggg….

Terhentakku tersadar dari lamunan, aih mimpi buruk lagi! entah kapan igauan siang hari seperti ini berkesudahan, ketakutan yang hadir tiap ku membayangkan masa depan, dan aku tahu betul apa yang memicunya untuk selalu datang. Di depanku setidaknya 40 anak-anak berseragam putih merah tetap hening berjibaku dengan buku dan alat tulisnya.

“Ayo anak-anak kumpulkan latihannya, biar nanti Bapak periksa latihannya di rumah” ujarku.

“Yaaaaah, belum selesai Pak sebentar lagi ya?” ujar beberapa anak.

“Sudah sudah kumpulkan saja biar nanti Bapak periksa di rumah. Ayo Budi coba Bantu Bapak kumpulkan latihan teman-temanmu.” Tambahku.

3 Januari 2011

Balada Roman Picisan



Cerita di balik video
Suatu malam di kamar kost saat sedang pusing berpikir dan sibuk menyapa teman-teman lewat yahoo messenger demi mendapatkan ide untuk membuat suatu video pendek, tiba-tiba saja, teman saya yang sudah lama tidak eksis di dunia maya, seorang lelaki brewok berbadan besar, boim john, menyapa saya. Setelah basa-basi, akhirnya dia menunjukan tujuan sebenarnya ia menyapa saya, boim john baru saja menyelesaikan sebuah tulisan, dan ia ingin saya membacanya. Dengan senang hati langsung saya jawab iya, mungkin saja bisa memberi inspirasi untuk sebuah video pendek, tapi boim john malah menunda penyerahan tulisannya, "lewat email aja ge, ga enak pake ym gini", ketik boim john, seketika itu juga, perasaan saya tidak enak. Berikut tulisan yang saya dapat ketika saya mengunduh dokumen dari email saya, btw waktu itu suasananya tengah malam disertai hujan gerimis.

1 Januari 2011

DoubleVision



Melankodrama

Arogansi,
ekspektasi berlebih atas muluknya cita
ambiguitas mimpi dan realita yang terus di bualkan
kegelisahan atas klise monoton cerita stensil yang cabul dan picisan
romantisme murahan diiringi kekehan setan