Terhentakku tersadar dari lamunan, aih mimpi buruk lagi! entah kapan igauan siang hari seperti ini berkesudahan, ketakutan yang hadir tiap ku membayangkan masa depan, dan aku tahu betul apa yang memicunya untuk selalu datang. Di depanku setidaknya 40 anak-anak berseragam putih merah tetap hening berjibaku dengan buku dan alat tulisnya.
“Ayo anak-anak kumpulkan latihannya, biar nanti Bapak periksa latihannya di rumah” ujarku.
“Yaaaaah, belum selesai Pak sebentar lagi ya?” ujar beberapa anak.
“Sudah sudah kumpulkan saja biar nanti Bapak periksa di rumah. Ayo Budi coba Bantu Bapak kumpulkan latihan teman-temanmu.” Tambahku.
Cerita di balik video Suatu malam di kamar kost saat sedang pusing berpikir dan sibuk menyapa teman-teman lewat yahoo messenger demi mendapatkan ide untuk membuat suatu video pendek, tiba-tiba saja, teman saya yang sudah lama tidak eksis di dunia maya, seorang lelaki brewok berbadan besar, boim john, menyapa saya. Setelah basa-basi, akhirnya dia menunjukan tujuan sebenarnya ia menyapa saya, boim john baru saja menyelesaikan sebuah tulisan, dan ia ingin saya membacanya. Dengan senang hati langsung saya jawab iya, mungkin saja bisa memberi inspirasi untuk sebuah video pendek, tapi boim john malah menunda penyerahan tulisannya, "lewat email aja ge, ga enak pake ym gini", ketik boim john, seketika itu juga, perasaan saya tidak enak. Berikut tulisan yang saya dapat ketika saya mengunduh dokumen dari email saya, btw waktu itu suasananya tengah malam disertai hujan gerimis.
Arogansi, ekspektasi berlebih atas muluknya cita ambiguitas mimpi dan realita yang terus di bualkan kegelisahan atas klise monoton cerita stensil yang cabul dan picisan romantisme murahan diiringi kekehan setan
Kami adalah kumpulan beberapa robot gagal cipta, yang diberkahi dengan beragam visi ekspresi. Berkecimpung pada aplikasi ini sambil berharap suatu hari nanti kami mendapatkan kalpataru. Kami menamakan diri sebagai manusia tepian kota.